Bahagian 1
"Aku ingin jadi seperti dafodil...biar kala datang musim luruh bunganya gugur namun tika datang musim bunga, dafodil tetap bertunas dan berbunga lagi. Dan sewaktu tiba musim panas ia tetap tegak melawan mentari..."
Bahagian 2
Ketika kita diuji,
kita sering mempersoalkan
soalan seperti kenapa, mengapa - selalu meiniti dibibir.
Kita lupa, ujian Allah itu menguatkan.
Kita alpa, ujian itu satu peringatan.
Kita diuji Allah untuk jatuh,
agar kita tahu cara untuk bangun.
Kita diuji Allah erti derita,
agar kita mencari jalan bahagia.
Kita diuji Allah dengan kaya,
agar kita kenal erti nikmat.
Kita diuji Allah dengan pilihan,
agar kita bertanya padanya.
Dan andai ini ujian Allah untukku,
jadi aku akan reda.
Mungkin Allah hadirkan mendung dalam hidupku,
agar nanti dia mampu memberikan aku pelangi.
Mungkin dia berikan aku kesakitan,
agar aku hargai makna kesihatan.
Mungkin dihulurkan aku rasa derita,
agar aku menghargai nikmat bahagia.
Bahagian 3
Izinkan Alia bahagian dengan caranya. Sudah cukup Alia berkorban untuk kebahagian dia. Minta kahwin lagi, Alia izinkan. Dituduh macam-macam, Alia bertahan. Ditampar, Alia diamkan. Namun, kesabaran seorang perempuan ada hadnya.
Jangan lupa. Alia mampu untuk membina hidupnya walau tanpa suami disisi. Alia bukan seorang perempuan yang takut pada gelaran janda. Dia bukan seorang perempuan yang tak tahu cari duit untuk tampung diri sendiri.
By: Hana Adiwarna